Facebook merupakan salah satu situs jejaring yang kini
sedang di gemari oleh semua orang di dunia,termasuk di Indonesia.Di Indonesia
sendiri terdapat 19,5 juta penggguna dan
ini merupakan terbesar di kawasan Asia Tenggara dalam penggunaan Facebook. Jumlah tersebut menempati posisi kelima dunia
setelah Amerika Serikat (sekitar 107 juta pengguna), Brasil (33 juta pengguna),
Jepang (29 juta pengguna), dan Inggris (24 juta pengguna).
Namun,untuk anda pengguna situs jejaring ini untuk
berhati-hati di karenakan pihak Facebook akan menghapus akun-akun palsu.
Anda memakai nama palsu
di akun Facebook, atau memiliki beberapa akun sekaligus dengan identitas
berbeda, maka Anda termasuk salah satu dari 83,9 juta akun palsu yang akan
segera dimusnahkan.
Menurut pihak Facebook, 8,7% dari 955 juta user aktifnya ternyata adalah akun palsu atau akun yang terduplikasi. “Kami punya komitmen besar untuk mencari dan menghapus akun palsu,” jelas chief security officer Joe Sullivan. “Platform kita diharapkan berbasis mereka yang memakai identitas aslinya.
Akun-akun palsu dikategorikan dalam 3 kelompok, yakni akun duplikat, akun yang tak terklasifikasi, dan akun yang tak diinginkan. Sebenarnya Facebook sudah punya aturan main, yakni setiap user tak boleh memiliki lebih dari 1 akun atau akun palsu, atau akun dengan identitas milik orang lain. Orang tua yang membuatkan akun untuk anaknya pun sudah melanggar aturan tersebut, apalagi jika anaknya berusia di bawah 13 tahun.
Akun yang tak terklasifikasi adalah profil pribadi yang dipakai untuk perusahaan, group, atau hewan peliharaan. Jenis ini jumlahnya ada sekitar 22, 9 juta user. Kelompok ketiga adalah yang paling sedikit, 1,5% dari semua akun aktif, atau sekitar 14,3 juta, yakni akun yang tak diinginkan. Jenis ini adalah akun yang sengaja dibuat untuk mengirim spam.
“Kami yakin bahwa persentase akun palsu tersebut lebih banyak dibuat di market berkembang seperti Indonesia dan Turki dibandingkan Amerika Serikat dan Australia,” ujar Facebook.
Mereka akan menghapus akun-akun palsu tersebut sebatas dari jangkauan publik saja, dan tetap akan nada di servernya untuk alasan keamanan.
Menurut pihak Facebook, 8,7% dari 955 juta user aktifnya ternyata adalah akun palsu atau akun yang terduplikasi. “Kami punya komitmen besar untuk mencari dan menghapus akun palsu,” jelas chief security officer Joe Sullivan. “Platform kita diharapkan berbasis mereka yang memakai identitas aslinya.
Akun-akun palsu dikategorikan dalam 3 kelompok, yakni akun duplikat, akun yang tak terklasifikasi, dan akun yang tak diinginkan. Sebenarnya Facebook sudah punya aturan main, yakni setiap user tak boleh memiliki lebih dari 1 akun atau akun palsu, atau akun dengan identitas milik orang lain. Orang tua yang membuatkan akun untuk anaknya pun sudah melanggar aturan tersebut, apalagi jika anaknya berusia di bawah 13 tahun.
Akun yang tak terklasifikasi adalah profil pribadi yang dipakai untuk perusahaan, group, atau hewan peliharaan. Jenis ini jumlahnya ada sekitar 22, 9 juta user. Kelompok ketiga adalah yang paling sedikit, 1,5% dari semua akun aktif, atau sekitar 14,3 juta, yakni akun yang tak diinginkan. Jenis ini adalah akun yang sengaja dibuat untuk mengirim spam.
“Kami yakin bahwa persentase akun palsu tersebut lebih banyak dibuat di market berkembang seperti Indonesia dan Turki dibandingkan Amerika Serikat dan Australia,” ujar Facebook.
Mereka akan menghapus akun-akun palsu tersebut sebatas dari jangkauan publik saja, dan tetap akan nada di servernya untuk alasan keamanan.
0 komentar:
Posting Komentar